Pesan Khusus Fahri Hamzah Untuk Jokowi Dari Tanah Suci


[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Ketua DPR RI yang saat ini bertugas sebagai Ketua Timwas Haji 2019, menyampaikan pesan khusus kepada Presiden yang bersifat elementer tentang bagaimana mengurus negara.

"Presiden adalah pesuruh rakyat pada dasarnya..atau pelayan yang dibayar dan diberi fasilitas untuk memberi manfaat," kata Fahri Hamzah kepada Jokowi melalui akun twitternya, Kamis (8/8/2019).

Fahri menyampaikan presiden itu yang bertanggungjawab untuk eksekusi, tidak melempar tanggung jawab.

Berikut selengkapnya twit Fahri Hamzah dari kota Makkah:

Keluhan kapada pemerintah, pada banyak hal adalah “eksekusi”. Kebakaran hutan, Mati listrik, dll itu soal eksekusi. Terlalu lamban sehingga kecepatan rakyat mengalahkan kecepatan negara. Ini akan terus terjadi hingga negara benar-benar terkepung oleh kecepatan publik yang tumbuh di segala bidang.

Saya doakan pak Jokowi bisa melaksanakannya sendiri.. jangan suruh orang lain...ini darurat...

Selayaknyalah pada periode ke-2 presiden dituntut standar kerja yang lebih tinggi kecepatannya oleh rakyat INDONESIA. Sebab kecepatan rakyat tidak bisa dihentikan. Lalu, apakah pak Jokowi akan menekan kabinet-nya silahkan tetapi pada dasarnya rakyat tidak boleh menunggu.

Presiden adalah pesuruh rakyat pada dasarnya..atau pelayan yang dibayar dan diberi fasilitas untuk memberi manfaat...tuntutan rakyat itu nampak kasat mata meski kita tahu kelembutan hati rakyat Indonesia adalah kemudahan bagi pemimpin kita. Itu semua ada batasnya.

Saya mencemaskan cara presiden memimpin pada periode ke-2 nanti. Jika menganggap bahwa seluruh sistem berjalan dengan sendiri hanya karena menelepon pejabat, ini tindakan yang naif sekali. Sudah terlalu banyak korban yang kita abaikan. Dan presiden seperti dibuat berjarak.

Tapi,
Amanah telah diberikan..
Apapun, semua akan ada pertanggungjawabannya di dunia dan di akhirat kelak...

إِنۡ أُرِيدُ إِلَّا ٱلۡإِصۡلَـٰحَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُ‌ۚ

Saya tidak punya maksud lain kecuali perbaikan, semampu saya. 

Diterima atau tidak itu terserah...yang penting sudah disampaikan...wallahualam.

(Makkah, 8/8/19)

Comments